KETUA TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana mengunjungi Pemulung Cilik, Asep (9) dan keluarganya di Jalan Tapak Lebar RT 8 Kelurahan Sidorejo Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kamis (9/11/2017).
Hadir juga bersama isteri Walikota ini, Ketua DWP, Hj Rika Rahman, Sekretaris PKK, Hj Sri Maya Ikhsan, Lurah, Yangsari, Sekretaris Camat Lubuklinggau Barat II, Wahyu Lindra dan tim dinas kesehatan serta anggota PKK.
Hj Yetti Oktarina Prana menceritakan, kehadirannya mengunjungi keluarga Asep ini berawal dari beredarnya foto Asep di Media Sosial, kemudian Ia langsung menanyakan kondisi dan keberadaan Asep.
âKita tau, baca dimedia sosial, saya tanya yang posting. Yang ada memang seperti tiga bersaudara, ditinggal ibunya hanya dengan ayah,â katanya.
Selain dukungan materi, dukungan moril juga diberikan, pihaknya dengan sigap menghubungi dinas kesehatan untuk memeriksakan kondisi keluarga Asep ini. Namun, untuk saat ini pihaknya tidak bisa membantu melalui program bedah rumah karena rumah yang ditempati merupakan sewaan dengan bayaran perbulan Rp 250 rb. Ia juga mengajak seluruh element masyarakat untuk ikut peduli terhadap keberadaan tetangga sekitar yang membutuhkan.
Ia mengaku mengagumi sosok Asep yang bersedia membantu keluarganya tanpa menghilangkan keceriaannya sebagai anak seusianya dan tidak melalaikan kewajiban sebagai siswa. âSaya percaya anak seperti Asep yang hidup keras dimasa anak-anak, sabar menjalaninya dengan sukacita tapi tidak melalaikan kewajiban untuk sekolah, insya Allah anak seperti ini jadi orang (besar),â doa Ibu dari Indira ini.
Diusianya yang masih kecil, Asep juga menjaga adiknya yang berusia 7 dan 4 tahun dan membantu pekerjaan rumah. Ia bekerja dengan sukarela tanpa ada paksaan. âSetiap hari ia mendorong gerobak kecil yang dibuatkan ayahnya dan mencari barang bekas. Semangat Asep ini menjadi penyemangat kita semua,â tuturnya.
Ayah Asep, M Zulkifli mengaku Asep merupakan anak pertama dari tiga bersaudara Adiknya Rani (7tahun) dan Aldi (4 tahun). Asep bersekolah di SD Azhariah di Kelurahan Keputraan.
Dari apa yang disampaikan para tetangganya, M Zulkifli membayar kontrakan yang dicicil setiap harinya dari mulai Rp 5 ribu sampai Rp 20 rb sesuai dengan penghasilan yang didapat. Ia menghidupi ketiga anaknya seorang diri mulai saat usia Aldi (putra bungsunya) berusia enam bulan.
âTerimakasih atas perhatian yang diberikan kepada kami, doakan kami agar Asep dan adik-adiknya nanti bisa memiliki kehidupan yang jauh lebih baik saya,â harapnya.(Admin)